Melalui Pembacaan Babad Cirebon, kita dingatkan kembali akan makna filosofis dan spiritual tentang sejarah Kota Cirebon. Hal itu di ungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Cirebon Edi Suripno, S.IP, M.Si saat menghadiri pembacaan Babad Cirebon di Bangsal Witana Keraton Kanoman sebagai Rangkaian acara dari HUT Kota Cirebon ke 649 pada hari Rabu (12/9).
“Dan ini menjadi sebuah pemahaman sejarah yg wajib diketahui masyarakat Kota Cirebon. Pesan yg disampaikan supaya kita dapat mengambil hikmah pelajaran agar menghormati para pendahulu kita.” ungkapnya.
Melihat antusiasme warga yang hadir pada acara tersebut, Edi berharap agar para generasi muda dapat terus melestarikan Tradisi dan Budaya Kota Cirebon. “Anak-anak muda harus memahami sejarah. Dan terus melestarikan budaya ini untuk dimasa yang akan datang.” imbuhnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum, SE mengatakan bahwa potensi wisata yang ada di Kota Cirebon sangat besar. Terutama karena adanya Keraton yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Cirebon.
“Diharapkan wisatawan yg berkunjung ke Kota Cirebon terus meningkat dari tahun ke tahun apalagi Cirebon memiliki keraton-keraton yang tidak dimiliki wilayah lain di Jawa Barat.” Ujarnya.
Sementara itu Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran yang mewakili Sultan Kanoman, Raja Muhammad Emirudin mengungkapkan, pembacaan Babad Cirebon saat ini dilakukan di Bangsal Witana yang sebelumnya biasa dilakukan di Bangsal Jinem Keraton Kanoman, karena dari arti bahasa Witana yaitu Awit Ana (pertamanya ada) atau diartikan asal adanya Cirebon.
“Konsep kegiatannya adalah lesehan, hal ini untuk mengingatkan para pejabat yang hadir bahwa jabatan yang mereka emban berasal dari rakyat maka harus sejajar,” ungkapnya.