Komisi II DPRD Kota Cirebon ajak masyarakat berprilaku Disiplin. Hal tersebut disampaikan oleh ketua Komisi II, Ir. H. Watid Shahriar, MBA saat mengadakan rapat kerja dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cirebon serta Perumda Air Minum Kota Cirebon Tirta Giri Nata terkait pengalihan pengelolaan air limbah dari PDAM ke DPUPR yang bertempat di Ruang Griya Sawala DPRD Kota Cirebon pada Selasa (10/7). Watid mengatakan pemerintah dan masyarakat Kota Cirebon harus bersama-sama untuk dapat menjaga kedisiplinan agar program pemerintah dapat terselenggara dengan baik. “Kita harus membangun manusia cirebon yang disiplin dan baik. Sehingga Ketika pemerintah kota berinvestasi, seperti halnya untuk jaringan air limbah atau juga drainase, kalo masih buang sampah sembarangan ujung2nya tidak berfungsi juga.” Ujar Watid.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) H. Syarif, S.Sos mengatakan, pihak DPUPR rutin berkoordinasi dengan PDAM dalam proses pengalihan pengelolaan air limbah, namun, DPUPR menemui kendala yakni terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang pengelolaan air limbah. “Kita tetap berkoordinasi terus dan belajar dari PDAM untuk persiapan pengalihan nanti kedepan, Tapi saat ini, kendalanya adalah faktor minimnya SDM yang mumpuni tentang pengelolaan air limbah. “ Ungkap Syarif.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Cirebon Tirta Giri Nata, H. Sofyan Satari SE MM mengatakan bahwa PDAM siap membantu DPUPR dalam proses pengalihan pengelolaan air limbah. “Untuk proses pengalihan, kami siap untuk membantu. Dalam segi SDM juga.” Ujar Direktur Utama yang akrab disapa Opang tersebut.
Terkait anggaran yang di persiapkan untuk pengalihan pengelolaan air limbah, Anggota Komisi II H. Budi Gunawan mengingatkan agar anggaran yang digunakan dapat digunakan secara efektif dan tepat sasaran. “Penggunaan anggaran harus lebih efektif dan tepat sasaran. “. Kata Budi. Ketua Komisi II Ir. H. Watid Sahriar menambahkan, anggaran yang digunakan harus dapat lebih dimaksimalkan dan mengutamakan prioritas. “Anggaran juga harus mengutamakan prioritas, misalnya untuk menambah sistem jaringan.” Kata Watid.