Solidaritas Santri Pesantren dan Mahasiswa “Peduli Kota Cirebon Aman” mendatangi gedung DPRD Kota Cirebon, Rabu (11/9). Kedatangan tersebut dalam rangka aksi damai dan audiensi terkait keamanan Kota Cirebon pascainsiden kriminalitas yang terjadi di Jalan Cipto Mangunkusumo beberapa hari lalu.
Korlap aksi damai, Achmad Chaerudin SAg menyampaikan tuntutan dalam pertemuan tersebut. Pertama, jadikan Kota Cirebon sebagai kota wali yang aman dan bersih dari premanisme. Kedua, adili dan hukum seberat-beratnya premanisme/kelompok/komunitas pelaku yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat Cirebon.
“Patroli atau jaga ditingkatkan khususnya di tempat keramaian atau lokasi rawan kriminalitas,” ujarnya.
Kemudian lanjut Achmad, harus ada himbauan dan kewaspadaan atas hal-hal mencurigakan atau mengarah ke tindakan kriminal dari pihak kepolisian.
Kanit Sabara Polres Cirebon Kota, AKP Juni mengatakan, Polres Cirebon Kota siap mengamankan dan memberikan pelayanan yang terbaik.
“Semua pimpinan dan jajaran Polres Cirebon Kota siap merespons dan memberi pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sementara DPRD Kota Cirebon, Ruri Tri Lesmana mengatakan, perlu adanya peningkatan keamanan berupa CCTV di beberapa titik. Tak hanya itu, kata Ruri, peran masyarakat pun sangat membantu mengoptimalkan keamanan.
“Untuk masyarakat, segera laporkan kepada pihak yang berwenang jika ada kejadian atau hal-hal yang mencurigakan atau mengarah ke tindakan kriminal,” ujarnya.
Ruri juga mengapresiasi para santri dan mahasiswa yang sigap menyikapi peristiwa ini. Ruri menilai, audiensi dengan para santri dan mahasiswa sebagai masukan yang baik bagi lembaga terkait untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Cirebon.
“Tidak hanya peningkatan keamanan dan ketertiban, tapi yang penting adalah pemahaman keagamaan yang harus dikuatkan mulai dari keluarga, sampai tingkatan RT maupun RW,” pesannya. (Humas DPRD Kota Cirebon)
