CIREBON – Komisi I DPRD Kota Cirebon meminta Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (DKIS) untuk meningkatkan sistem keamanan siber pada seluruh platform digital milik pemerintah daerah Kota Cirebon.
Langkah ini diambil untuk melindungi data dan informasi penting dari ancaman serangan siber yang semakin meningkat. Tercatat, per 2 Januari sampai 16 Januari 2025 angka serangan siber terhadap website Pemkot Cirebon mencapai 1,2 juta serangan.
Hal itu disampaikan saat rapat kerja DKIS 2025 dan evaluasi kinerja tahun 2024 bersama Komisi DPRD Kota Cirebon di Griya Sawala, Rabu (22/1/2024).
Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno SH menegaskan, penguatan keamanan siber adalah langkah strategis guna memastikan keberlanjutan pelayanan publik berbasis digital.
Ia menegaskan, DKIS secepat mungkin dapat memperbarui teknologi keamanan secara berkala dan memperkuat infrastruktur digital yang ada.
“Keamanan data harus menjadi prioritas agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam menggunakan layanan digital pemerintah,” ujarnya.
Agung menyampaikan, DKIS juga harus menggencarkan edukasi kepada pegawai pemerintah mengenai pentingnya menjaga kerahasiaan data dan menerapkan protokol keamanan siber dalam aktivitas sehari-hari.
“Sebagai dinas yang menaungi keamanan data siber, DKIS harus dapat mengantisipasi serangan siber. Jangan baru ada kejadian, baru ada penanganan. Harus ada kesiapan, teknologi semakin maju, perkembangan hack juga semakin maju.
Saat rapat berlangsung, Komisi I DPRD juga menyoroti jumlah persebaran CCTV di Kota Cirebon sebagai fungsi pengawasan atas tindak kriminalitas di jalanan. Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Imam Yahya menegaskan, pengawasan berbasis teknologi seperti CCTV memiliki peran vital dalam menjaga keamanan publik.
“Persebaran CCTV di Kota Cirebon masih belum merata. Padahal, keberadaannya sangat penting sebagai alat pendukung pengawasan dan pencegahan kriminalitas, khususnya di area-area yang rawan,” ujar Imam Yahya dalam keterangannya.
Imam Yahya mengatakan, data dan rekaman dari CCTV bisa menjadi bukti penting untuk penegakan hukum. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar pemerintah daerah segera melakukan evaluasi dan pemetaan ulang terkait distribusi CCTV di wilayah Kota Cirebon.
“Penting untuk memastikan bahwa setiap CCTV yang terpasang berfungsi dengan baik, dilengkapi dengan teknologi modern, serta mampu merekam dengan resolusi tinggi, agar mempermudah identifikasi pelaku tindak kejahatan,” tambah Imam Yahya.
Sementara itu, Kepala DKIS Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa mengatakan, per periode 2 Januari hingga 16 Januari sudah mencapai 1,20 juta sekian serangan siber. Sebanyak 860 ribu itu terkait serangan judi online.
Kendati demikian, DKIS merasa beruntung karena sudah memiliki sistem firewall untuk mencegah serangan siber. Dalam dua minggu, sudah bisa terdeteksi dan ditangkal sehingga tidak menjadi ancaman yang kritis.
“Untuk tim pencegahan sudah ada, firewall kita sudah punya satu perangkat. Mudah-mudahan bisa mereduksi. Kami pun akan meningkatkan cms website. Tahun ini nanti website di perangkat daerah akan disiapkan cms nya. Mudah-mudahan bisa mengurangi resiko,” kata dia.
Turut hadir saat rapat berlangsung rapat kerja bersama DKIS Kota Cirebon, yakni Anggota Komisi I Imam Yahya SFilI MSi, Aldyan Ramdlan Fauzan Sumarna, Andi Riyanto Lie, Syaefurrohman SE MM dan Cicih Sukaesih. (Humas DPRD Kota Cirebon)