Menindaklanjuti rapat kerja terkait penganggaran untuk robohnya ruang kelas di SMPN 12 Kota Cirebon, Komisi III selenggarakan kembali rapat kerja dengan menghadirkan TAPD yakni BP4D, BKD, dan DISDIK serta dihadirkan pula pihak sekolah tersebut. Jumat (15/3).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Benny Sujarwo ini meminta kepastian terkait penganggaran yang digunakan untuk merehabilitasi ruang kelas yang roboh. Menurut Kepala BP4D, Arief Kurniawan menyatakan anggaran bisa digunakan melalui dana tanggap darurat dan melalui penggeseran rincian anggaran.
“Bisa digunakan mekanisme dana tanggap darurat jika walikota sudah memutuskan kalau hal tersebut dinilai darurat dan harus segera diatasi. Kemudian solusi lain bisa pula digunakan mekanisme penggeseran rincian anggaran dari anggaran yang sudah ada”.ungkap Arief.
Mengingat robohnya ruang kelas yang sudah lama belum ditindaklanjuti, Komisi III meminta proses ini untuk dipercepat.
“Kami meminta proses ini untuk dipercepat sehingga tidak mempengaruhi proses belajar mengajar siswa, karena bertambahnya rombel tentunya mengganggu proses belajar mengajar siswa di SMPN 12”. Ujar Benny. Dalam diskusi rapat yang berlangsung Kepala DISDIK, Jaja Sulaiman mengungkapkan DISDIK sudah membuat rincian anggaran biaya untuk rehabilitasi 2 kelas roboh, yakni sejumlah 243 Juta Rupiah.
Menanggapi hal tersebut perwakilan BKD, Fajar. F meminta pihak DISDIK untuk segera melayangkan proposal dan rincian anggaran biaya yang ditunjukan kepada Walikota Cirebon sehingga nantinya dapat diputuskan solusi yang terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Diakhir rapat, Benny meminta hal ini untuk segera diselesaikan dan meminta data sekolah yang diindikasikan mengalami kerusakan.
“Kami meminta hal ini segera diselesaikan dan, kembali mengingatkan kepada DISDIK untuk segera menyerahkan data sekolah yang rusak, sehingga hal-hal seperti ini bisa kita antisipasi sejak awal dan tentunya tidak terjadi lagi.”Tutur Benny.
Rapat kerja dihadiri pula oleh Wakil Ketua Komisi III, Jafarudin, beserta anggotanya antara lain Maria Apriliaswati, M. Noupel,SH,MH, dan Dewi Mutiara.
