Faktor usia dari pipa air pdam menjadi kendala dari munculnya gangguan layanan air Pdam di sejumlah wilayah di Kota Cirebon. Hal tersebut di katakan oleh Ketua Komisi II Agung Supirno, SH usai pertemuan Komisi II DPRD Kota Cirebon dengan Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Cirebon Tirta Giri Nata, H. Sofyan Satari SE, MM. Beserta jajarannya di ruang rapat Perumda Air Minum Kota Cirebon Tirta Giri Nata pada Jumat (8/2). Komisi II dihadiri pula oleh H. Budi Gunawan dan Drs. Yayan Sopian.
Agung mengungkapkan, ada 2 kendala yang dialami oleh PDAM terkait gangguan layanan tersebut, yakni kendala faktor alam dan teknis. “Ada 2 hal yg menjadi kendala pdam yang pertama Faktor alam berkurangnya debit air karena siklus tahunan dan yang kedua faktor teknis yang terjadi karena faktor usia jaringan pipa yang sudah lama tidak diganti.” Ungkap Agung.
Agung menambahkan, bahwa pipa yang ada harus direvitalisasi atau diganti. Agar tidak ada lagi gangguan yang dialami masyarakat. “Menjadi PR besar bagi kita bersama baik itu Komisi II dan PDAM. Kita komitmen kedepan harus ada pergantian pipa sekota cirebon yang membutuhkan dana sekitar 40 milyar.” imbuhnya.
Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Cirebon Tirta Giri Nata, H. Sofyan Satari, SE., MM membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan memang jaringan pipa yang ada di kota Cirebon usianya sudah lama dan memang perlu direvitalisasi.
“Bahkan ada yang sudah dari jaman penjajahan belanda dulu”. Ungkap H. Sofyan.
H. Sofyan menambahkan, bahwa untuk solusi jangka pendek sekarang, pihaknya akan memperbaiki pompa-pompa pendorong yang tersedia. Saat ini ada 3 titik pompa yang tersedia, yakni di Jalan Wahidin, Jalan Veteran dan Jalan Ciremai Giri. ”Karena air yg didalam pipa itu walau debit kurang, tapi ada. Namun tekanannya berkurang jadi perlu dilakukan pendorongan baik manual ataupun otomatis. Dan Kami akan mengoptimalkan dan sudah mulai memperbaiki.” Ujarnya.
Selain itu, sambung H. Sofyan untuk mengurangi beban masyarakat, Perumda Air Minum Kota Cirebon Tirta Giri Nata akan mengirimkan air melalui mobil tanki kepada masyarakat yang terkena imbas dari gangguan layanan air Pdam ini. “Kami akan berkoordinasi dengan RW setempat yang wilayahnya terkena imbas gangguan layanan air ini, sehingga akan memudahkan pendistribusian air melalui tangki.” imbuhnya